Dalam dunia penerjemahan, seringkali kita menemui pandangan bahwa makna sebuah kata hanya relevan bagi penerjemah dan pengguna. Pendekatan yang menitikberatkan pada aspek manusia, bahasa, dan kebudayaan dinilai lebih produktif dan efektif dibandingkan dengan pemusatan perhatian pada struktur linguistik abstrak atau kaidah-kaidah budaya. Makalah ini akan mengeksplorasi keterkaitan antara kata dan makna dalam konteks penerjemahan, mengilustrasikannya melalui kisah nyata penerjemah Daniel dan Sherly.
Makna Sebuah Kata dalam Penerjemahan
Penerjemahan seringkali dianggap sebagai upaya untuk memahami dan menyampaikan makna kata. Namun, apa yang sebenarnya penting adalah bagaimana kata dan makna tersebut diterapkan oleh pengguna dan penerjemah dalam kehidupan sehari-hari. Filosof Austria, Ludwig Wittgenstein, menggambarkan makna sebuah kata sebagai penggunaannya dalam bahasa, menekankan pentingnya konteks penggunaan yang lebih nyata daripada definisi abstrak dalam kamus.
Kisah Daniel dan Sherly: Konteks dan Makna
Jim penerjemah asli bahasa Inggris Amerika Utara, sedangkan Maria penerjemah asli bahasa Spanyol Argentina.
Bahasa Inggris Maria lebih baik ketimbang bahasa Spanyol Jim, sehingga mereka lebih sering berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Maria merasa terganggu bila Jim memanggilnya “silly” dan Jim memang sering melakukannya. Akhirnya, tatkala suatu saat Jim terlalu sering mengucapkan kata yang menyakitkan hati itu, Maria memutuskan untuk membicarakannya dengan Jim. Jim menjelaskan, kata “silly” dimaksudkan sebagai ungkapan kasih sayang.
Ketika masih anak-anak, setiap orang dalam keluarganya memakai kata “silly” sebagai ungkapan sayang. “Silly” artinya lucu, jenaka, periang, imut-imut, anak yang manis. Namun, Maria menjelaskan ia pernah mempelajari kata itu di sekolah dan ia diajarkan bahwa kata itu berarti “dungu, tolol, menggelikan”. Hasil dari pembicaraan itu, Jim menjadi berhati-hati untuk menggunakan kata “silly” dalam konteks-konteks yang diharapkan suasana hatinya yang riang dan nada suaranya yang penuh sayang akan menerangkan kepada Maria bahwa ia tidak bermaksud melukai hati Maria dengan mempergunakan kata itu.
Pentingnya Konteks dan Makna
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap kata dapat diartikan dengan berbagai cara tergantung pada konteksnya. Penggunaan kata dan makna berkaitan erat dengan pengalaman dan hubungan antarmanusia. Penting bagi penerjemah dan pembelajar bahasa untuk memahami bahwa sebuah kata tidak hanya memiliki arti yang tetap, tetapi dapat berubah sesuai dengan penggunaannya dalam situasi tertentu.
Makna Sebuah Kata sebagai Proses Belajar
Kita belajar kata dan maknanya dari orang lain melalui interaksi kompleks dalam kehidupan sehari-hari. Menguasai kata baru tidak hanya melibatkan melihat kamus atau thesaurus, tetapi juga melibatkan pemahaman konteks penggunaannya. Kata yang diberi muatan emosi oleh pengguna menjadi lebih hidup, nyata, dan manusiawi dibandingkan dengan kata-kata yang dipelajari secara mekanis.
Kesimpulan
Dalam dunia penerjemahan, kata dan makna memiliki arti yang mendalam bagi penerjemah dan pengguna. Konteks kehidupan sehari-hari dan hubungan manusia menjadi faktor penentu utama dalam memahami dan mengaplikasikan makna sebuah kata. Oleh karena itu, dalam menjalankan jasa penerjemahan, seperti BTS Translator yang menyajikan alternatif kata sesuai kebutuhan dan selera pengguna, penting untuk memahami bahwa arti sebuah kata tidak hanya tertuang dalam kamus, melainkan juga dalam pengalaman dan interaksi manusiawi.